10/05/2025

Taiwan Today

Politik

Pasca Kerusuhan 513 di Vietnam, Perusahaan Taiwan Boleh Kibarkan Bendera Nasional ROC

30/07/2018
Sesuai dengan keputusan Pemerintah Vietnam bendera kenegaraan ROC boleh dikibarkan di kawasan perindustrian untuk membedakan pengusaha Taiwan dan pengusaha Tiongkok. (Foto oleh CNA)

Peristiwa kerusuhan rasial 513, yang terjadi pada tanggal 13 Mei 2014 di Vietnam, masih membekas di benak para pengusaha Taiwan, namun dibalik peristiwa tersebut, justru terjadi hal yang tidak disangka-sangka. General Manager Kaiser 1 Furniture, Lo Tzu-wen, mengatakan sesuai dengan keputusan Pemerintah Vietnam bendera kenegaraan ROC boleh dikibarkan di kawasan perindustrian untuk membedakan pengusaha Taiwan dan pengusaha Tiongkok. Sebelumnya, hal ini tidak boleh dilakukan.

Kaiser 1 Furniture adalah perusahaan pembuat mebel dan perabotan rumah tangga terbesar di Vietnam dengan omset mencapai USD $100 juta, dan tenaga kerja sebanyak kurang lebih 7.000 orang. Perusahaan ini terletak di bagian selatan Vietnam, tepatnya di sebuah kawasan perindustrian di propinsi Binh Duong. Sebagai pemimpin pasar mebel di Vietnam, nilai penjualan Kaiser 1 Furniture ke pasar luar negeri saat ini menduduki 5% dari nilai ekspor tahunan Vietnam di bidang mebel.

Ketika berkunjung ke kantor pusat Kaiser 1 Furniture, para tamu dapat melihat dengan jelas 6 bendera yang berkibar di halaman kantor, dua bendera Vietnam, sebagai negara di mana kantor pusat beroperasi; dua bendera Amerika Serikat, sebagai negara tujuan utama ekspor mebel; dan dua bendera nasional ROC yang berkibar dengan megahnya.

Pasca kerusuhan 513, Kaiser 1 Furniture terkena dampak cukup serius dan mengalami kerugian hingga USD $1 juta. Setelah mendengar hal ini, Pemerintah Vietnam memberikan pengurangan pajak sebagai kompensasi, serta menjelaskan bahwa masyarakat saat itu tidak dapat membedakan antara perusahaan Taiwan dan perusahaan Tiongkok, sehingga tanpa sengaja ikut membakar perusahaan Taiwan.

Setelah terjadi dialog antara Pemerintah Vietnam, asosiasi pengusaha Taiwan serta organisasi lainnya, Pemerintah Vietnam memperbolehkan pemasangan bendera nasional ROC sebagai tanda pengenal bagi perusahaan Taiwan.

Kerusuhan yang terjadi pada tanggal 13 Mei 2014 ini dilatarbelakangi oleh aksi Tiongkok melakukan eksplorasi minyak di kawasan sengketa, yaitu di Laut Selatan (Vietnam menyebut kawasan perairan ini sebagai Laut Timur). Vietnam kemudian mengirimkan kapal militer untuk menghentikan kegiatan eksplorasi tersebut dan terjadilah konfrontasi militer. Setelah kejadian ini diberitakan oleh media, masyarakat Vietnam mulai melakukan serangkaian aksi unjuk rasa terhadap perilaku Tiongkok yang berujung dengan kerusuhan.

Akibat kerusuhan tersebut, ratusan perusahaan Taiwan turut mengalami kerugian, di antaranya adalah aksi penjarahan di asrama pegawai dan kantor Formosa Plastics Group, Uni-President Enterprises Corporation, China Steel Corporation, Far Eastern New Century, Cheng Shin Rubber, Taiwan Hon Chuan Enterprise, Kaiser 1 Furniture dan lain-lain. Selama terjadi kerusuhan, perusahaan Taiwan terpaksa berhenti beroperasi, dan para pegawai mencari perlindungan ke Ho Chi Minh City.

 

Terpopuler

Terbaru